Oleh: bujangbangau | Juli 17, 2008

Tips untuk Calon Ayah

Menjadi calon ayah bukan berarti hanya menunggui si kecil lahir lalu mendidik dan membesarkannya dengan disiplin. Sejak janin masih dalam kandungan, calon ayah sudah bisa terlibat agar lebih dekat dengan calon bayi dan mendukung istri. Berikut ini tips yang bisa dilakukan calon ayah.
Memiliki kemauan
Ada pepatah, di mana ada kemauan di situ ada jalan. Jadi, calon ayah harus punya kemauan untuk bisa menerima istri, memberi dukungan, dan ada selalu buat istri.

Komunikasi dengan istri
Memahami bukan berarti diam. Semisal, jika sejak hamil istri jadi sering marah-marah atau bahkan menuduh yang tidak-tidak ketika suami pulang lembur. Jika suami memahami kondisi istri dengan cara dipendam, hal itu tidak sehat bagi mental suami. Sebaliknya, jelaskan pada istri. Selain itu, pria kadang merasa gengsi bahwa dia sebenarnya juga perlu dukungan. Perubahan peran (dari lajang, menikah, dan punya anak) yang sebenarnya adalah peran besar, juga harus diutarakan pada istri. Tak usah malu karena suami-istri adalah partner. Suami-istri harus jadi tim untuk menghadapi calon bayi.

Komunikasi dengan bayi
Dari masa kehamilan, calon ayah sudah bisa berperan, misalnya dengan ikut nyanyi dan mengajak berbicara janinnya. Karena pada minggu-minggu tertentu si janin sudah bisa mendengar suara-suara selain suara ibunya. Pulang kerja sebaiknya suami jangan langsung tidur. Sapa janin di dalam kandungan, “Halo, anakku sedang apa?” Janin dari dalam kandungan bisa mendengar. Saat anak lahir, dia mendengar suara ayah dan dia tahu, “Oh, ini yang sering menyapaku.” Otomatis, bayi bisa lebih dekat dengan ayahnya.

Memberi pengertian dan dukungan
Dukungan suami bisa dengan bentuk lisan (memuji ibu dan bayi), fisik (sisihkan waktu untuk istri dan bayi), emosional (menenangkan istri saat dia emosi), dan seksual. Aktivitas hubungan suami-istri juga tetap harus berjalan untuk memberikan kenyamanan. Konsultasikan ke dokter kandungan apakah aman melakukan hubungan badan. Istri pun akan berpikir, “Suamiku ternyata masih nyaman dengan aku.”

Sisihkan waktu
Baik untuk mengajak istri relaksasi, ikut parenting class, dan senam hamil agar calon ayah lebih terlibat dalam proses kehamilan itu.

Usahakan ada support group
Kumpulkan teman-teman yang istrinya sama-sama hamil atau baru punya anak. Adakan pertemuan, misalnya seminggu sekali. Di situ calon ayah bisa sharing dan bertanya kepada teman-temannya, bagaimana pengalaman punya anak dan jadi ayah. Dari sharing ini calon ayah akan lebih siap dan memiliki gambaran.

Triwik Kurniasari


Tinggalkan komentar

Kategori